Ciri-Ciri Morfologi dan Fisiologi Jamur (Fungi) – Pada ulasan
yang lalu kita telah membahas mengenai ciri-ciri dari jamur atau fungi secara
umum serta klasifikasinya, peranan maupun manfaatnya dalam kehidupan kita. Kali
ini Gudang Biologi akan membahas secara singkat dan jelas untuk kalian semua
mengenai Ciri-Ciri Morfologi dan Fisiologi Jamur (Fungi). Jamur tentu memiliki
bentuk fisik yang sudah sering kita lihat, bentuknya yang seperti payung mudah untuk
kita kenali. Namun bagaimanakah morfologi sebenarnya dari jamur (fungi)? Lalu apa saja ciri fisiologi yang terdapat
pada jamur? Untuk mengetahuinya, perhatikan dengan baik ulasan materi dari Gudang Biologi di bawah ini.
CIRI – CIRI MORFOLOGI JAMUR
Seperti
yang kita ketahui, jamur termasuk kingdom fungi, oleh karena itu jamur tidak
memiliki daun dan akar yang sejati, serta tidak mempunyai klorofil sehingga tidak
dapat melakukan fotosintesis seperti tumbuhan pada umumnya. Untuk itulah jamur
digolongkan atau diklasifikasikan tersendiri karena tidak dapat digolongkan
dalam tumbuhan atau hewan. Bentuk jamur ada yang dapat dilihat secara langsung
atau bentuknya makroskopis dan ada yang harus diamati menggunakan mikroskop
karena bentuknya mikroskopis. Pada umumnya jamur mempunyai sel banyak
(multiseluler) misalnya jamur merang dan jamur tempe, tetapi ada juga yang
bersel tunggal (uniseluler) seperti ragi atau yeast (Saccharomyces). Jamur yang
multiseluler tersusun atas benang-benang yang disebut dengan hifa. Apabila
dilihat dengan mikroskop hifa memiliki
bentuk bersekat-sekat (bersepta) dan ada
yang tidak bersekat.
Dari
gambar di atas tampak bahwa pada hifa yang bersekat (gambar b) tiap sekat terdapat
satu sel yang terdiri dari satu atau beberapa inti sel. Adapun pada hifa yang
tidak bersekat (gambar a) inti selnya tersebar di dalam sitoplasma yang disebut
dengan sinositik. Sel-sel jamur sudah memiliki membran inti sel, sehingga
dikelompokkan sebagai organisme eukariotik. Dinding sel jamur ini terbuat dari
kitin yang dapat memberikan bentuk dari sel-sel jamur.
CIRI – CIRI FISIOLOGI JAMUR
Jika
kalian pernah melihat manisan yang sudah basi, maka makanan itu terlihat
berwarna kehitaman. Warna itu merupakan jamur yang merusak dan bukan disebabkan
oleh bakteri. Dengan demikian, dapat diketahui jamur lebih tahan hidup dalam
keadaan alam sekitar yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan jasad-jasad
renik lainnya. Jamur dapat tumbuh pada suhu yang luas dari suhu yang mendekati
0°C sampai 37°C.
Nah,
sekarang kalian sudah mengetahui Ciri-Ciri Morfologi dan Fisiologi dari Jamur
(Fungi). Bahwa jamur dapat hidup sekalipun dalam keadaan alam yang tidak
menguntungkan. Ingat, bahwa makanan yang sudah basi kemungkinan sudah dirusak
oleh jamur sehingga tidak baik untuk dikonsumsi. Semoga ulasan dari Gudang
Biologi kali ini dapat memperluas wawasan dan pengetahuan kalian. Sampai jumpa lagi pada rangkuman materi selanjutnya.